26/03/2018
*Sejarah Kuda indonesia*
Kuda yang terdapat di Indonesia pemuliaannya dipengaruhi oleh iklim tropis sertalingkungannya. Tinggi badannya berkisar antara 1,15 β 1,35 meter, sehingga tergolong dalam jenis poni.
Bentuk kepala umumnya besar dengan wajah rata, tegak, sinar mata hidup serta daun telinga kecil. Ciri-ciri lain, bentuk leher tegak dan lebar. Tengkuk umumnya kuat, punggung lurus dan pinggul kuat. Letak ekornya tinggi dan berbentuk lonjong, dada lebar, sedang tulag rusuk berbentuk lengkung serasi. Kakinya berotot kuat, kening dan persendiannya baik. Sedangkan bentuk kuku kecil dan berada di atas telapak yang kuat. Jika kuda ini berdiri, akan tampak sikapnya yang kurang serasi (kurang baik), karena kedua kaki bagian muka lebih berkembang bila dibandingkan dengan kaki belakang. Sikap berdiri seperti ini terdapat pada berbagai jenis kuda di Asia Tenggara.
Khazanah kuda di Indonesia diperkaya lagi setelah kedatangan bangsa Eropa. Armada kapal portugis yang dating ke wilayah Indonesia bagian Timur pada abad ke-16 untuk mencari rempah-rempah, men yinggahi beberapa pelabuhan di wilayah itu antara lain, Sulawesi Utara. Pada saat singgah itulah mereka memperkenalkan jenis kuda yang mereka bawa kepada penduduk setempat. Terjadilah tukar-menukar barang dagangan antara penduduk dan para pedagang Portugis tersebut.
Kuda asal Eropa itu kemudian disilangkan dengan kuda milik mereka. Hasil persilangan ini membuahkan keturunan kuda Eropa di Minahasa.
Selain jenis kuda Arab dan Eropa yang dikenal di Indonsia, masih ada lagi satu jenis kuda yang disebut kuda Mongol, berasal dari daratan Asia. Kuda-kuda ini kemudian disilangkan dengan jenis kuda setempat dan menghasilkan kuda baru, berukuran tinggi 120 cm, bulu berwarna antara lain keemasan, hitam dan putih. Kuda ini masih terdapat di Cirebon dan pegunungan Tengger di Jawa Timur.
Jenis-jenis kuda yang terdapat di Indonesia antara lain kuda Makasar, kuda Gorontalo dan Minahasa, kuda Sumba, kuda Sumbawa, kuda bima, kuda Flores, kuda Sabu, kuda Roti (kuda Kori), kuda Timor, kuda Sumatra, kuda Jawa, kuda Bali dan Lombok, kuda Kuningan.