 
                                                                                                    30/09/2025
                                            Sumber: https://bjafarm.com/wordpress/makan-bergizi-gratis-sebuah-harapan/
_Ilmu hikmah_
*MAKAN BERGIZI GRATIS, SEBUAH HARAPAN*
Wayan Supadno
Empiris, saya punya karyawan ratusan orang, mereka beragam mutunya. Ada yang cepat nyambung, ada p**a yang sulit nyambung. Diajak diskusi kadang menjengkelkan karena ditanya sapi jawabannya kambing. Jika ditanya hal sawit, jawabannya alpukat atau durian. 
Ibaratnya kertas ada yang cukup setetes air di kertas maka akan basah semua karena improvisasi. Ada yang harus berulang kali tetesan airnya. Ada juga harus dicelup air baru bisa basah kertas tersebut, ini yang melelahkan boros energi waktu dan lainnya. 
Mengulang-ulang. Menjengkelkan. Frekuensi sakit tinggi. Ini mungkin dulunya korban stunting. Itulah sebab saya sering mengingatkan agar anak-anaknya dijaga, bebas ambil ikan patin di kolam TPA. Jika ada anak karyawan saya stunting, orang tuanya saya PHK kontan.
Prinsipnya, tiada pekerjaan manusia yang hasilnya sempurna. Apalagi sebuah keputusan publik, mustahil tanpa menuai pro kontra. Begitu juga pelaksanaannya juga mustahil akan sempurna. Bayi lahir saja ada yang cacat.
Begitu juga keputusan Presiden Prabowo hal makan bergizi gratis pasti ada pro kontra. Pasti juga ada saja halang rintangnya. Misal porsinya tidak sesuai, dapurnya belum standar, keracunan massal dan lainnya. Itu dinamika.
Bagi saya, makan bergizi gratis visi misi dan ruang lingkup targetnya. Banyak sekali efek domino positifnya. Minimal agar prevalensi stunting yang masih 20,6% segera turun hingga 2%. Merekalah pemilik masa depan Indonesia ini.
Juga jadi stimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat tanpa kecuali. Produsen pangan dapat kepastian pasar, lalu memproduksi lagi. Pilar pertumbuhan ekonomi meliputi konsumsi keluarga, investasi, belanja negara dan ekspor.
Jika "tanpa jalan pintas" makan bergizi gratis dan prevalensi stunting tetap 20,6% maka 20 tahun lagi yang terjadi dari 200 juta penduduk kita ada 40 juta anak remaja terlihat kerdil, rendah IQ dan rendah produktivitasnya. Ini harus diantisipasi.
Pendek kata, 40 juta anak remaja jika cari kerja akan kalah bersaing dengan negara lain di pasar global. Kalaupun dapat paling cuma jadi level bawahan saja, pesuruh. Apalagi kalau berharap jadi pengusaha pencipta lapangan kerja, makin kecil peluangnya.
Konkretnya, apa yang bisa diharap jika kerdil anatominya, sakit-sakitan dan IQ nya hanya di bawah 78,5. Paling akan jadi beban orang lain, jika kolektif jadi beban negara (APBN). Ini harus dicegah sedini mungkin. Inilah rohnya Indonesia mendatang.
Justru kita sangat tidak logis sebagai orang tua jika anak-anaknya jadi korban stunting. Tapi dituntut jadi pemimpin global, ilmuwan, pengusaha dan lainnya. Cermin Indonesia mendatang ada pada balita dan perlakuan kita saat ini juga.
Ilmu hikmahnya, bahwa :
"Jangan menyalahkan keadaan di masa depan tanpa perubahan perbaikan, jika kita tidak melakukan perubahan saat ini. Masa depan Indonesia ada pada pundak tanggung jawabmu".
"Ibaratnya, kita punya benih tanaman unggul hasil inovasi sekalipun, jika sejak dini tanpa perlakuan khusus asupan nutrisi sesuai ipteknya. Maka mustahil ke depan akan bisa produktif tinggi. Apalagi seorang anak balita". 
Begitulah penegasan saya saat saya diminta Rektor Unhan Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza, PhD tahun lalu agar memberi motivasi dan kuliah umum di Universitas Pertahanan (Unhan) Sentul di hadapan ribuan calon pendamping Makan Bergizi Gratis saat ini sedang kita jalankan serentak.
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630
XL- 081999606477                                        
 
                                                                                                     
                                                                                                     
                                                                                                     
                                                                                                     
                                         
   
   
   
   
     
   
   
  